style> #M840505ScriptRootC1382888 { min-height: 300px; }

Ayah dan Anak menghabisi nyawa Semua Keluarganya Gara-gara Warisan, Pelaku Sembunyikan Korban dalam Septic Tank


 Tragedi warisan berdarah di Lampung menggemparkan satu Indonesia.


Pasalnya, seorang Ayah dan anak tega membunuh seluruh keluarganya demi mendapatkan warisan keluarganya.

Peristiwa mengerikan ini terjadi di Desa Marga Jaya, Kecamatan Negara Batin, Kabupaten Way Kanan, Lampung.

Pelaku berinisial EW dan DW, warga Way Kanan, Lampung ini diketahui tega membunuh 5 orang anggota keluarganya demi merebut harta warisan.

Kelima jenazah saat ini sudah dilakukan autopsi untuk mengungkap penyebab kematiannya.

Menurut Kabid Humas Polda Lampung Kombes Pol Zahwani Pandra Arsyad, berdasarkan hasil dari autopsi dokter RS Rumah Sakit Bhayangkara Polda Lampung, ditemukan penyebab kematian kelima korban.


Kombes Pol Zahwani Pandra Arsyad mengatakan kelima korban meninggal akibat kekerasan benda tumpul.


"Luka benda tumpul di bagian kepala hingga menyebabkan kematian," kata Kombes Pol Zahwani Pandra Arsyad, Sabtu (8/10/2022) dilansir TribunnewsBogor.com dari Tribun Lampung.


Kapolres Way Kanan AKBP Teddy Rachesna menuturkan, kasus ini berawal saat tersangka E bertengkar dengan korban Wawan (40) yang adalah kakak kandungnya terkait masalah harta warisan.


Pertengkaran itu terjadi pada medio Oktober 2021 di rumah Zainudin (60), orangtua mereka sekitar pukul 01.00 WIB.


“Di rumah, saat itu ada korban Zainudin, Siti Romlah (ibu tiri tersangka E), dan Zahra (anak korban Wawan) sedang tidur,” kata Teddy kepada wartawan usai rekonstruksi, Jumat petang.


Pertengkaran itu lalu menjadi perkelahian, tersangka E memukul kepala Wawan dengan kapak di bagian tumpulnya sebanyak dua kali.


Ketika itu Zainudin dan Siti Romlah terbangun lalu menuju sumber keributan di ruang tengah. “Korban Zainudin juga dipukul dengan kapak sebanyak dua kali,” kata Teddy melansir Kompas.com.


Melihat suaminya terkapar, Siti Romlah berusaha menyelamatkan diri dengan berlari ke dapur.


Tersangka E mengejar lalu menghabisinya dengan cara yang sama.


Sejurus kemudian, tersangka E mematikan lampu lalu menuju kamar korban Zahra.


Di kamar ini, bocah tersebut dibunuh dengan cara dicekik.


Untuk menyembunyikan pembunuhan itu, tersangka E lalu ke bagian belakang rumah dan membuang jasad keempat korban ke dalam septic tank.


Kapak yang digunakan juga dibuang untuk menghilangkan jejak.


Septic tank itu baru dicor dengan semen keesokan hari agar bau tidak tercium.  


Diketahui bahwa E sempat merencanakan pembunuhan terhadap korban Juwanda bersama DW (17) yang merupakan anak E.


Teddy mengatakan, perencanaan itu dilakukan di rumah saksi HE, seorang rekan tersangka E.


“Jadi mereka berdua sudah merencanakan pembunuhan ini, sekitar April 2022 pukul 02.00 WIB,” kata Teddy.


Pada saat itu, Juwanda baru pulang dari perantauan dan tidur seorang diri di rumah korban Zainudin.


Lokasi septic tank pembuangan jasad satu keluarga di Way Kanan.


Lokasi septic tank pembuangan jasad satu keluarga di Way Kanan. (KOMPAS.COM/DOK. Humas Polres Way Kanan)


Teddy menyebutkan, Juwanda tidak mengetahui bahwa Zainudin dan tiga korban lain sudah dibunuh.


“Saat korban Juwanda sedang tidur, tersangka E memukul leher korban dengan besi panjang sebanyak 2 kali,” kata Teddy. Usai dipukul, Juwanda masih dalam keadaan bernyawa diikat.


Tersangka Mulanya Juwanda juga hendak dimasukkan ke dalam septic tank. Tetapi coran semen tidak bisa dibongkar. Keesokan hari baru jasad Juwanda dibawa ke kebun singkong dan dikubur.


“Untuk menyamarkan penguburan itu, tersangka E menanam pohon singkong di atas lokasi korban dikubur,” kata Teddy.


Untuk Foya-foya

Ayah dan anak yang tega membunuh keluarga ternyata menggunakan uang warisan untuk berfoya-foya.

Pelaku berinisial EW dan DW, warga Way Kanan, Lampung diketahui tega membunuh 5 orang anggota keluarganya demi merebut harta  warisan.

Setelah melakukan pembunuhan, kedua pelaku menjual motor dan tanah senilai sekitar Rp 300 juta.

"Tanah milik Juwanda (korban) dijual, jadi tanah yang dijual itu 3 hektar," kata Kepala Kampung Marga Jaya Negara Batin Way Kanan M Yani.

Padahal, terus Yani, EW sudah mendapat bagian ( warisan).

Dijelaskannya, oleh EW hasil penjualan tanah digunakan untuk foya-foya. 

"Buat judi dan mabuk, serta untuk hiburan," bebernya, Jumat (7/10/2022).

0 Response to "Ayah dan Anak menghabisi nyawa Semua Keluarganya Gara-gara Warisan, Pelaku Sembunyikan Korban dalam Septic Tank"

Posting Komentar